Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-16 06:41:35【Resep Pembaca】943 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(24)
Sebelumnya: Pedagang pasar Legi Parakan gelar kirab seratus tumpeng
Selanjutnya: Memberdayakan petani lokal di SPPG Angsau Dua
Artikel Terkait
- Mewujudkan ekonomi berkeadilan tanpa tambang
- BPOM latih lebih dari 100 ribu orang kuatkan keamanan pangan RI
- 35.000 paket bantuan Indonesia untuk Palestina telah diterima warga
- Setahun Pemerintahan Prabowo
- Pemerintah perkuat tata kelola Program MBG lewat tim koordinasi khusus
- Riset: Mayoritas responden akui MBG ringankan beban keluarga RI
- Lokasi shelter di Jakarta yang cocok untuk adopsi & rawat hewan liar
- Menko PM minta Kepala SPPG disiplin untuk cegah penyelewengan
- Menteri PPPA prioritaskan perlindungan anak dalam insiden di SMAN 72
- Radiasi UV semakin tinggi, ini imbauan BMKG beserta pencegahannya
Resep Populer
Rekomendasi

Menkopolhukam serahkan tali asih ke tokoh masyarakat di Jayapura

SLB Negeri Kudus dapatkan menu makanan sesuai kebutuhan siswa difabel

Kudus didukung 21 SPPG untuk program MBG

BKSDA Sampit lepas liarkan lutung diduga korban tabrak lari

Menteri PU tinjau pembangunan floodway atasi banjir di Medan

Satgas sebut gudang cengkeh di AS kosong imbas kasus zat radioaktif

Prabowo: 36,7 juta penerima manfaat MBG dengan porsi capai 1,4 miliar

DPRD Kendari